Hari ini tanggal 03 April 2021, santri dan santriwati kelas 6 melakukan kunjungan belajar virtual ke Pembibitan Burung Puyuh “Padma Puyuh” yang berlokasi di Tanggulangin Sidoarjo bersama bapak Udin. Kunjungan dimulai pukul 08.30-10.00 WIB.
Ustadzah Anti selaku Wakil Kepala Sekolah SD Islam Kreatif Mutiara Anak Sholeh mendampingi Ustadzah Septi selaku reporter hari ini. Kami dipandu oleh Ustadz Sariyono selaku moderator selama acara live zoom berlangsung.
Setibanya di Padma Puyuh Ustadzah Septi bertemu Bapak Udin selaku pemilik usaha dari Padma Puyuh. Lalu Ustadzah Septi bertanya seputar tentang Padma Puyuh.
Awalnya Bapak Udin membuka usaha tersebut ialah untuk dikonsumsi sendiri. Bapak Udin dulunya sangat gemuk dan beliau ingin mengurangi konsumsi nasi. Untuk itu beliau memutuskan untuk mengkonsumsi burung dan telur puyuh.
Alat yang digunakan lampu pijar untuk menghasilkan panas lalu terdapat keranjang buah yang sudah dilapisi plat logam. Bapak Udin menggunakan mesin tetas statis yakni mesin tetas telur yang tidak memerlukan proses pembolak-balikan telur baik secara manual maupun otomatis, posisi telur tetap diam secara vertical mulai dari masuk ke mesin tetas sampai menetas. Telur yang berada di rak hanya 12 hari. Di bagian atas untuk penetasan dan rak tersebut dihimpit oleh 2 plat logam/ Telur diletakkan terbaring dan bisa menghasilkan panas sendiri. Disisi lain telur bagian atas juga ditutup oleh sterofoam yang sudah dilubangi oleh pipa agar mendapatkan oksigen yang cukup. Minggu ke-13 hingga 15 telur sudah menetas. Beliau menggunakan bahan dari sterofoam karena bahan mudah didapat dan efisiensi waktu. Saat telur sudah menetas telur tesebut dipindah di lokasi berbeda diletakkan di kandang A yang lampunya sedikit dan terkena sinar matahari langsung sehingga mendapatkan energy panas dan dapat menghemat listrik.
Adapun perbedaan burung puyuh jantan ditandai dengan titik coklat dan bagian alat vitalnya terdapat benjolan dan terlihat sempit. Sedangkan betina terlihat lebih gemuk dan di dagu warna putih. Jenis puyuh yang dipasaran kata Bapak Udin ialah FF S ADS, dimana saat menetas akan diketahui jantan dan yang betina. Sedangkan milik beliau adalah jenis Grands parent cop.
Sesi akhir para Santri bertanya kepada Bapak Udin. Ada tujuh pertanyaan. Berikut pertanyaan dari para Santri.
- Pertanyaan dari Nabila “ Bagaimana cara merawat telur agar tidak busuk?”
Cara merawat telur yang untuk ditetaskan agar tidak busuk yaitu dengan menyimpannya di suhu dingin atau kulkas.
Kalau untuk dikonsumsi di letakkan di suhu ruangan sekitar 2 minggu.
- Pertanyaan dari Zaky “Pakan apa yang digunakan untuk burung puyuh?”
Saya menggunakan pakan ternak bermutu “comfeed petelur”
- Apakah beternak telur puyuh merupakan pekerjaan utama?
Beternak telur puyuh bukan pekerjaan utama. Pekerjaan saya sebagai teknisi listrik di PT PAL (kapal perang) di Indonesia.
- Saya memanfaatkan ilmu listrik sebagai alat yang dibutuhkan saat beternak puyuh
Sukses adalah hal yang sementara yang terpenting adalah bersyukur apapun yang Allah berikan kepada kita karena itu akan kita bawa hingga wafat kelak.
- Pertanyaan dari Zidane “ Dalam 1 kandang terdapat berapa ekor jantan dan betina?
Maximal ada 16 ekor. Yang terpenting jumlah betina harus lebih banyak dari jantan. Apabila jantan lebih banyak dari betina maka, jantan tersebut akan berkelahi.
- Berapa modal untuk membuka usaha padma puyuh?
Tergantung modal kesabaran yang kita miliki.
- Berapa keuntungan usaha Padma Puyuh?Bagaimana perasaan Bapak Udin saat sukses usaha tersebut?
Semakin kreatif dan berkreasi tentu semakin banyak keuntungan yang didapat. Perasaan saya sangat senang namun itu semua hanya sementara. Yang terpenting adalah bersyukur.
“Hikmah yang harus kita petik dalam kehidupan kita ialah bersyukur dan menyadari hal- hal yang kita dapat semua berasal dari Allah. “Pesan Bapak Udin”
Yuk ikuti kunjungan virtual kami selanjutnya. Pasti seru teman-teman.