Kunjungan Virtual Belajar kelas 4 bersama Ustadzah Deby ke SM Jamur yang berlokasi di Beciro, Jumputrejo Sukodono Sidaorjo. Kunjungan virtual dimulai pukul 09.00-10.00 WIB.

SM Jamur dikelola oleh Ibu Eva selaku  pemilik dari usaha Budidaya Jamur Tiram.  Awal mulanya pada tahun  2008. Pada saat itu jamur Tiram belum dikenal oleh masyarakat luas. Namun, karena, Ibu Eva memiliki niat yang kuat, Beliau memulai usaha budidaya jamur Tiram.

Media tanam jamur ada 4 serbuk kayu (sengon ) dipilih karena mudah lapuk, bekatul , kapur yang berfungsi menjaga PH agar stabil, dan Air. Apabila ke-4 bahan tersebut telah dicampur dan digiling menggunakan mesin maka, baglog dengan menggunakan plastic polybag siap untuk diisi dengan ke-4 bahan tersebut dan dipres agar menjadi rapat dan tidak hancur. Setelah itu baglog yang sudah diisi hingga penuh maka, baglog dimasukkan ring agar bibit jamur mudah dimasukkan dan ditutup dengan tutup khusus. Setelah baglog selesai maka  tahap selanjutnya adalah sterlisasi. Sterilisasi harus mencapai 2000 baglog dan dipanaskan dengan suhu 100 derajat celcius yang tujuannya agar jamur-jamur liar mati. Apabila suhu kurang dari 100 derajat celcius maka, jamur tiram tidak akan tumbuh optimal. Proses strelisasi menunggu waktu 2 hari. Setelah itu dimasukkan ke ruang pembibitan jamur dimana ruang tersebut harus disemprot dengan alcohol dan formalin agar kuman mati.

Waktu yang diperlukan dari tahap penanaman hingga panen membutuhkan waktu 40 hari.  Jamur tersebut dikultur dan diambil sporanya lalu dikultur dan akan keluar seperti kapas. 1 botol bibit jamur untuk 50-60 baglog.  Cara untuk mendapatkan bibit jamur yatiu Ibu Eva membeli bibit Jamur Tiram seharga Rp. 7.000,00 dan yang kedua dengan cara kultur.

Cara memasukkan bibit jamur ke dalam baglog yaitu dari bibit jamur kita korek hingga keluar dan kita isi hingga penuh. Lalu ditunggu hingga keluar miceliumnya rentan waktu 1 pekan.Setelah itu jamur dimasukkan kedalam ruang incubator. Ruang incubator yaitu ruangan untuk menghangatkan sehingga jamur akan tumbuh. Didalam ruangan incubator tidak boleh disiram. Ketika sudah di incubator maka jamur Tiram siap dipindahkan ke ruang budidaya, Disana ada beberapa yang sudah dipanen dan ada yang belum. Saat memanen jamur Tiram sangatlah mudah tinggal ditarik saja. Untuk baglog yang sudah digunakan sekitar 4 bulan maka, tidak bisa dipakai lagi dan biasanya dimanfaatkan untuk pupuk budidaya cacing. Ibu Eva memasarkan harga jamur Tiram di pasar Sidoarjo dan Surabaya dengan harga Rp. 16.000/ kg.

Saat selesai menjelaskan, santri dan santriwati sangat antusias dalam memberikan pertanyaan terkait Jamur Tiram.

Intan bertanya “ Berapa suhu optimum untuk budidaya jamur Tiram?”

Suhu optimum untuk budidaya jamur Tiram adalah 22-28 derajat Celcius.

Kevin bertanya “ Mengapa Ibu Eva tertarik dengan budidaya Jamur?”

Saya tertarik dengan budidaya Jamur karena, anak saya suka makan jamur crispy. Selain itu saya memiliki niat untuk bagaimana caranya saya bisa membuat jamur sendiri.

Caca bertanya “ Apakah setelah jamur sudah dipanen bisa langsung dikonsumsi ?

Bisa, tentunya harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak.

Rafasya bertanya Ruang Inkubasi itu ruangan seperti apa?”

Ruang Inkubasi adalah ruangan untuk menghangatkan sehingga jamur tumbuh dengan optimal

Serunya kunjungan belajar secara virtual. Sangat mengasyikkan sekali teman-teman.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *