Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mungkin terdengar tidak menarik atau bahkan menyeramkan di telinga anak bahkan orang dewasa seperti kita. Ketika mendengar kata matematika bisa jadi dalam benak kita akan dipenuhi dengan deretan angka yang membingungkan sehingga matematika sering kali menjadi momok dalam pembelajaran anak di sekolah. Matematika juga dipandang menjadi pelajaran yang susah dan menjemukan, padahal hal tersebut dapat diatasi dengan metode serta media yang menarik untuk anak khususnya anak usia dini.

Perlu kita ketahui bahwa metode dan media yang digunakan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya proses belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh anak. Banyak sekali metode yang menarik dan menyenangkan yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep matematika pada anak usia dini, salah satunya adalah dengan metode LMA (Learning Math with Albert).

Apa sih LMA itu?
LMA atau Learning Math with Albert adalah sebuah metode interaktif yang mengenalkan konsep matematika pada anak dengan cara yang menyenangkan yaitu bermain sambil belajar bukan belajar sambil bermain. Semua konsep matematika dapat dikenalkan pada anak melalui metode ini, seperti kecil-besar, pendek-panjang, lebih kecil-lebih besar, penjumlahan, pengurangan, dsb. Metode LMA diaplikasikan dalam beberapa macam permainan yang dapat dimainkan lewat komputer atau laptop, dengan begitu anak akan merasa bermain bukan belajar. Komputer atau laptop sebagai media yang digunakan dalam metode ini sudah dipastikan menarik serta menyenangkan bagi anak apalagi anak usia dini yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

Melalui metode LMA anak akan menjadi lebih paham dengan konsep-konsep matematika karena mereka tidak dipaksa untuk belajar tetapi mereka dengan senang hati menyelesaikan sendiri permainannya sehingga secara tidak langsung dan tanpa sadar konsep-konsep matematika yang tertuang dalam permainan tersebut akan tertanam di memori otak mereka. Pengalaman belajar akan menjadi sangat berkesan jika anak melakukan langsung (hand on).

Oleh : Khairunnisa Noviani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *